Kamis, 19 Desember 2019

Pengertian Manajemen Talenta (Talent Management)

Pengertian Manajemen Talenta (Talent Management) – Manajemen Talenta (Talent Management) atau Manajemen bakat adalah strategi terpadu yang dirancang untuk mengelola kemampuan, kompetensi dan kekuatan karyawan dalam suatu organisasi. Manajemen Talenta ini membantu organisasi dalam memanfaatkan sumber daya manusia mereka sebaik mungkin untuk pencapaian tujuan organisasinya serta untuk memastikan pengembalian maksimal dari karyawan yang bertalenta tersebut.
Konsep Manajemen Talenta tidak terbatas hanya pada merekrut kandidat yang tepat pada waktu yang tepat, tetapi juga meluas untuk mengeksplorasi kualitas tersembunyi dan yang tidak biasa dari karyawannya serta mengembangkan dan memelihara karyawan tersebut untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Mempekerjakan karyawan yang memiliki bakat ataupun talenta terbaik dari industri yang digelutinya mungkin menjadi perhatian besar bagi organisasi saat ini, tetapi bagaimana untuk mempertahankannya dan yang paling penting adalah bagaimana membuat karyawan yang bertalenta tersebut beradaptasi sesuai dengan budaya organisasi yang bersangkutan dan mendapatkan apa yang terbaik dari karyawan bertalenta tersebut adalah merupakan tantangan yang jauh lebih besar.
Manajemen Talenta dalam organisasi tidak hanya untuk menarik orang-orang terbaik dari industri yang bersangkutan tetapi juga merupakan proses berkelanjutan yang melibatkan pencarian sumber, perekrutan, pengembangan, penahanan dan mempromosikan karyawan berbakat tersebut untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
Misalnya, jika suatu organisasi menginginkan bakat terbaik dari pesaingnya untuk bekerja untuknya, organisasi tersebut perlu menarik orang itu dan menawarkan sesuatu yang jauh di luar imajinasinya untuk datang dan bergabung serta kemudian tetap setia pada organisasi yang mempekerjakannya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa manajemen talenta atau manajemen bakat ini adalah proses penuh yang tidak hanya mengendalikan masuknya karyawan bertalenta tetapi juga keluarnya karyawan tersebut.
Konsep Manajemen Talenta atau manajemen bakat ini pertama kali dikemukakan oleh McKinsey & Company pada tahun 1997 dan dipopulerkan oleh buku “War For Talent”, yaitu buku yang diterbitkan oleh McKinsey ini juga. Manajemen Talenta dianggap penting di dunia bisnis karena sumber daya manusia (SDM) dipandang sebagai aset terbesar bagi setiap perusahaan dan setiap perusahaan selalu berisiko kehilangan karyawannya kepada pesaingnya yang menawarkan sesuatu yang lebih menarik.

Pengertian Manajemen Talenta atau Manajemen Bakat menurut para ahli

Berikut ini adalah beberapa definisi atau pengertian Manajemen Talenta (Manajemen Bakat) menurut para ahli :
  • Pengertian Manajemen Talenta menurut Rampersad (2006:234),  Manajemen Talenta adalah cara pengelolaan talenta dalam organisasi secara efektif, perencanaan dan pengembangan suksesi di perusahaan, realisasi pengembangan diri karyawan secara maksimal, dan pemanfaatan bakat secara optimal.
  • Pengertian Manajemen Talenta menurut Lewis dan Heckman (2006:174), Manajemen Talenta adalah sebuah proses secara keseluruhan mulai dari rekrutmen, penempatan, sampai pengembangan dan perencanaan untuk pengembangan pegawai ke arah yang lebih baik.
  • Pengertian Manajemen Talenta menurut Darmin Ahmad Pella dan Afifah Inayati (2011:81), Manajemen Talenta adalah suatu proses untuk memastikan suatu perusahaan mengisi posisi kunci pemimpin masa depan (future leaders) dan posisi yang mendukung kompetensi inti perusahaan (uniqe skill and high strategic value).”

Manfaat Manajamen Talenta

Manajemen bakat adalah bagian integral dari bisnis modern dan merupakan fungsi manajemen yang penting dalam suatu organisasi. Manajemen Talenta akan memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang menerapkannya. Berikut ini adalah beberapa manfaat Manfaat Manajemen Talenta :

1. Menempatkan Orang Tepat pada Pekerjaan yang Tepat

Pemetaan keterampilan atau kompetensi pada karyawan-karyawan bertalenta memungkinkan manajemen mencatat inventaris keterampilan dan kemampuan yang ada di organisasi. Ini sangat penting baik dari perspektif organisasi maupun karyawan karena orang yang tepat yang ditempatkan di posisi yang tepat akan menghasilkan peningkatan pada produktivitas karyawan. Keselarasan yang lebih baik antara minat individu dan profil pekerjaannya juga akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang bersangkutan.

2. Mempertahankan Karyawan yang bertalenta tinggi

Meskipun ada perubahan dalam ekonomi global, pengunduran diri pada karyawan yang bertalenta tetap menjadi perhatian utama organisasi. Mempertahankan karyawan yang bertalenta tinggi penting untuk organisasi atau perusahaan untuk tetap memimpin dan bertumbuh di pasar yang tingkat persaingan yang tinggi ini. Organisasi yang gagal mempertahankan talenta terbaiknya akan berisiko kehilangan daya saingnya. Fokusnya sekarang adalah memetakan program dan strategi retensi karyawan untuk merekrut, mengembangkan, mempertahankan, dan melibatkan orang-orang berkualitas. Pertumbuhan karyawan dalam karir harus juga dijaga, sementara perencanaan suksesi juga dilakukan dan karyawan-karyawan yang berada di radar perlu dijaga agar mereka tahu bahwa kinerja mereka dihargai.

3. Perekrutan yang Lebih Baik

Kualitas organisasi adalah kualitas tenaga kerja yang dimilikinya. Cara terbaik untuk memiliki tenaga kerja yang bakat di manajemen tingkat atas adalah memiliki tenaga kerja yang berbakat di tingkat bawah juga. Tidak heran jika kemudian program dan pelatihan manajemen talenta serta penilaian pengrekrutan telah menjadi aspek integral dari proses SDM saat ini.

4. Dapat lebih baik Memahami Karyawannya

Penilaian karyawan akan memberikan wawasan mendalam kepada manajemen tentang karyawan mereka. Melalui penilaian karyawan ini, perusahaan atau organisasi dapat memahami lebih baik kebutuhan pengembangan mereka, aspirasi karir, kekuatan dan kelemahan, kepuasan kerja, kemampuan, suka dan tidak suka sehingga dapat lebih baik menentukan apa yang dapat memotivasi mereka agar dapat bekerja lebih baik sesuai dengan kebutuhan organisasinya.

5. Keputusan pengembangan profesional yang lebih baik

Ketika suatu organisasi mengetahui siapa memiliki potensi yang tinggi, menjadi lebih mudah untuk berinvestasi dalam pengembangan profesional mereka. Karena pengembangan membutuhkan keputusan investasi untuk pembelajaran, pelatihan dan pengembangan individu baik untuk pertumbuhan, perencanaan suksesi, manajemen kinerja dan lain-lainnya.
Selain itu jika karyawan positif tentang praktik manajemen talenta organisasinya, mereka lebih cenderung memiliki kepercayaan terhadap masa depan organisasi mereka. Hasilnya adalah tenaga kerjanya akan yang lebih berkomitmen dan terlibat dalam mengungguli pesaing mereka serta memastikan posisi kepemimpinan perusahaan di pasar yang persainganmya sangat ketat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman