BBMK - "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga
perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang
sholeh".(HR. Muslim no. 1631)
1. Sedekah Jariyah
Menurut Imam al-Suyuti (911 H) ada 10 amal yang pahalanya
terus menerus mengalir, yaitu: 1) ilmu yang bermanfaat, 2) doa anak sholeh, 3)
sedekah jariyah (wakaf), 4) menanam pohon kurma atau pohon-pohon yang buahnya
bisa dimanfaatkan, 5) mewakafkan buku, kitab atau Al Qur’an, 6) berjuang dan
membela tanah air, 7) membuat sumur, 8) membuat irigasi, 9) membangun tempat
penginapan bagi para musafir, 10) membangun tempat ibadah dan belajar. Itu hanya contoh kecil saja.
Membangun masjid pun pahalanya
amat besar dan tetap akan mengalir selama masih ada orang yang memakainya untuk
beribadah:
Hadits riwayat Usman bin Affan ra: "Barang siapa yang membangun sebuah
masjid karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan membangun
untuknya sebuah rumah di surga". (H.R Bukhari dan Muslim)
2.
Ilmu yang Bermanfaat
Ilmu akan bermanfaat jika kita
sendiri terlebih dahulu mengamalkannya. Kemudian kita ajarkan ke orang lain.
Jika orang yang kita ajarkan itu juga mengamalkan ilmunya, insya Allah kita
akan mendapat pahala meski kita telah tiada.
Kita bisa menjadi guru, dosen,
atau mendirikan sekolah/pesantren sehingga ilmu yang bermanfaat bisa diajarkan
ke orang banyak.
Bagaimana jika kita bukan orang
yang pintar atau ilmu kita cetek? Jangan sedih. Dengan membantu ulama sehingga
ilmunya tersebar, membantu penerbitan buku yang bermanfaat, membantu pembuatan
dan pemeliharaan website atau TV Islam juga bisa membuat anda ikut mendapat
pahala. Karena Allah menghitung setiap amal yang kita lakukan sekecil apa pun
amal itu!
Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya. [Al Maa-idah 2]
Rasulullah
saw. bersabda:
Dari Abu Musa Al Asy’ari ra. dari
Nabi Muhammad saw bersabda:
"Orang mukmin itu bagi mukmin
lainnya seperti bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain. Kemudian
Nabi Muhammad menggabungkan jari-jari tangannya. Ketika itu Nabi Muhammad
duduk, tiba-tiba datang seorang lelaki meminta bantuan. Nabi hadapkan wajahnya
kepada kami dan bersabda: Tolonglah dia, maka kamu akan mendapatkan pahala. Dan
Allah menetapkan lewat lisan Nabi-Nya apa yang dikehendaki". (HR Imam Bukhari,
Muslim, dan An NasaÃ).
"Barangsiapa yang menunjukkan
kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala
seperti orang yang melakukannya". (HR Muslim, 3509).
Jadi jika kita turut andil dalam
menyebarkan ilmu yang bermanfaat, insya Allah, Allah akan melihatnya.
3.
Anak Soleh yang Mendoakannya
Jika kita punya anak soleh yang
mendoakan kita, insya Allah kita akan mendapat pahala juga karena kita telah
berjasa mendidik mereka sehingga jadi anak yang saleh.
Oleh karena itu jika kita
diamanahi anak oleh Allah, hendaknya kita didik mereka sebaik mungkin hingga
jadi anak yang saleh. Seorang ibu jangan ragu untuk meninggalkan pekerjaannya
di kantor agar bisa fokus mendidik anaknya.
Lalu bagaimana jika kita tidak
punya anak kandung?
Di situ tidak dijelaskan apakah
anak saleh itu anak kandung atau bukan. Jadi jika kita memelihara anak yatim
pun kita tetap akan dapat pahala jika mereka jadi anak yang saleh dan mendoakan
kita.
Dari Abu Ummah, bahwa Rasulullah
SAW bersabda: "Barang siapa yang membelai kepala anak yatim karena Allah SWT,
maka baginya kebaikan yang banyak daripada setiap rambut yang diusap. Dan
barang siapa yang berbuat baik kepada anak yatim perempuan dan lelaki, maka aku
dan dia akan berada di syurga seperti ini, Rasulullah SAW mengisyaratkan
merenggangkan antara jari telunjuk dan jari tengahnya." (HR Ahmad)
Dari situ jelas bahwa orang yang
memelihara anak yatim dengan penuh kasih sayang insya Allah akan masuk surga.
Surganya pun bukan surga tingkat rendah. Tapi surga tingkat tinggi karena
berada di dekat Nabi Muhammad SAW laksana jari telunjuk dengan jari tengah.
Paling tidak jika ada anak dari
saudara kita atau sepupu kita, santuni mereka. Bantu mereka.
Menyumbang ke keluarga miskin yang
ada anaknya pun atau panti asuhan insya Allah bisa mendapatkan pahala.
Allah memberi
ganjaran sekecil apa pun amal yang kita perbuat. Meski hanya sebesar dzarrah
atau debu:
“Sesungguhnya Allah tidak
menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar
zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya
pahala yang besar” [An Nisaa’ 40]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar